TARI PERSEMBAHAN : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai

Tari Persembahan – Memakan daun sirih di sebuah pentastari? Hal inilah yg menjadi karakteristik utama dr tari Persembahan dr Riau. Riau merupakan provinsi yg berada di tengah pantai timur Sumatera.

Oleh karena itu, keseniannya masih berafiliasi dekat dgn budaya Sumatera. Tarian tradisional khas Melayu ini cukup terkenal sehingga sering dibawakan di aneka macam program kebudayaan.

Tari Persembahan


Asal Tari Persembahan

Asal Tari Persembahan

Tarian Persembahan adalah kesenian asal provinsi Riau. Biasanya, tarian ini dibawakan oleh lima hingga paling banyak sepuluh penari yg merupakan dewasa wanita.

Sebutan lain dr tarian ini yakni tari Makan Sirih, dikarenakan adegan utama yg menjadikannya diingat oleh penduduk yakni tatkala penari memperlihatkan daun sirih pada tamu untuk dikonsumsi.

Bagi penduduk Riau, sirih mempunyai makna tersendiri yakni sebagai lambang penghormatan terhadap orang lain. Selain itu, sirih pula berarti selaku perekat dlm suatu pergaulan.

Dengan menarikannya, masyarakat Riau berupaya memberikan pesan bahwa manusia bergotong-royong memerlukan satu sama lain.

Oleh alasannya adalah itu, menumbuhkan, menyebarkan, & mempertahankan komunikasi yg bermutu merupakan hal krusial dlm kehidupan bermasyarakat.

Kata persembahan sendiri mengandung makna yg sama persis dgn kata tersebut, yakni selaku persembahan bagi tamu yg hadir di Riau. Penampilan tarian ini menjadi tradisi ikonik Riau yg ditampilkan di permulaan sebuah acara.

Baca Juga: Tari Piring


Sejarah Tari Persembahan

Sejarah Tari Persembahan

Tarian ini diciptakan di tahun 1957. Pada dikala itu, sedang dikerjakan musyawarah di Pekanbaru, Riau tentang apa tarian yg hendak ditampilkan selaku persembahan untuk para tamu. Musyawarah ini kemudian mengarah pada hasil kreasi suatu tarian yg dinamakan Makan Sirih.

Penari akan membawakan tepak berisi sirih. Sirih ini diberikan pada tamu, & saat itu jikalau tamu tak mengambil & menyantap sirihnya akan dianggap kurang sopan.

Bahkan, di masa itu raja mampu murka apabila sirihnya tak disantap. Dalam perkembangannya, tarian ini pula bisa ditarikan para orang tua alasannya adalah gerakannya yg cukup lembut.

Sebagai upaya biar tarian ini bisa lebih diketahui oleh masyarakat biasa , para seniman dr Riau melakukan sosialisasi untuk mengenalkan tarian ini.

Tari Persembahan yg awalnya didedikasikan hanya sebagai penyambutan tamu penting, seiring berubahnya zaman mengalami pergeseran fungsi yakni selaku hiburan contohnya di acara ijab kabul & pekan raya kebudayaan.


Properti Tari Persembahan

Properti Tari Persembahan

Properti merupakan pelengkap suatu tarian yg kehadirannya sangat penting. Dengan keberadaan properti, lisan emosi serta makna yg terdapat dlm tarian mampu lebih tersampaikan pada penonton.

Sebagai tarian yg mengutamakan dukungan sirih pada penonton, tarian Persembahan tetap membutuhkan aneka macam properti yakni seperti berikut:

1. Pakaian Penari

Penari memakai busana budbahasa berjulukan kurung teluk belanga. Pakaian ini merupakan kemeja lengan panjang berwarna terperinci seperti kuning, hijau atau biru.

Pada belahan perut dibalut dgn kain songket berwarna emas, kuning, atau coklat menyesuaikan dgn atasan yg digunakan.

Panjang kain ini umumnya menutupi kepingan paha. Sementara itu di potongan tengah kain tersebut diselipkan kipas berwarna merah yg akan digunakan untuk menarikan gerakan tertentu selama pertunjukan berlangsung.

2. Aksesoris

Aksesoris yg dikenakan oleh penari yaitu hiasan rambut berupa mahkota, dekorasi ibarat bunga, serta kain epilog sehingga rambut penari tak terlihat.

Biasanya disertakan pula anting berupa segitiga yg memperindah penampilan penari. Sementara itu untuk riasannya dibentuk cukup tebal sehingga dapat terlihat oleh para tamu.

3. Tepak & Daun Sirih

Tepak merupakan kotak dr bahan kayu yg diisi dgn daun sirih. Properti ini merupakan bagian wajib dr tari Persembahan, sebab merupakan unsur utama yg menjadi karakteristik tari tarian ini.

Tepak dibawa oleh salah satu penari saja, sementara itu yg lainnya mengiringi prosesi ini sambil membawa kipas di tangannya. Daun sirih akan diberikan pada tamu untuk dimakan.

4. Alat Musik

Sama halnya dgn tari tradisional lain, tarian Persembahan diiringi instrumen musik untuk menyelaraskan gerakan tari & membangkitkan situasi.

Nuansa musiknya berasal dr perpaduan khas Melayu. Suara khas dlm iringan ini dihasilkan dr berbagai alat musik yakni seperti berikut:

  • Marawis, seperangkat alat yg berfungsi selaku musik perkusi.
  • Alat musik Timur Tengah yg dimainkan dgn cara dipetik, umumnya serempak dgn gendang.
  • Instrumen musik tuts yg sejenis dgn organ. Bentuknya cukup kecil & dimainkan dgn menggantungkannya di badan. Akordeon merupakan belahan yg paling penting sebab menghasilkan bunyi khas musik Melayu.
  • Instrumen yg termasuk klasifikasi gamelan.
  • Biola atau disebut pula fiddle. Alat musik yg dimainkan dgn digesek, memiliki empat senar.

Baca Juga: Tari Piso Surit


Pola Lantai Tari Persembahan

Pola Lantai Tari Persembahan

Tarian Persembahan dibawakan oleh penari berkelompok yg kesemuanya wanita. Umumnya, jumlah penari dibuat ganjil. Tujuannya agar satu penari spesial mampu diberikan peran untuk membawakan wadah (tepak) yg sudah diisi dgn sirih untuk diberikan ke para tamu.

Dengan begitu, penari lain yg mengiringi di belakangnya akan tampakselaras alasannya adalah berjumlah genap. Meski tergolong tarian yg gerakannya relatif sederhana, tari Persembahan pula mempunyai acuan lantai yg sudah diputuskan.

Manfaat adanya contoh lantai yakni untuk mengarahkan posisi penari pada gerakan tertentu. Selain itu, acuan ini pula mengandung filosofinya sendiri. Kombinasi acuan lantai yg terdapat dlm tarian ini antara lain:

  • Setengah bulat. Dalam contoh ini, penari bergerak sehingga terbentuk setengah lingkaran sambil diiringi gerakan tertentu.
  • Zig zag. Penari membentuk gugusan sehingga ibarat aksara Z.
  • Penari berdiri dgn formasi vertikal menuju arah belakang sambil melakukan gerakan tertentu.

Baca Juga: Tari Rakyat


Gerakan Tari Persembahan

Gerakan Tari Persembahan

Tarian Persembahan mengusung delapan gerakan memakai keteraturan 14×8 ketukan. Gerakan dlm tarian ini terbagi menjadi tiga.

Ada Selembayung, kemudian Balam Dua Sekawan, selanjutnya Lenggang Melayu Patah Sembilan. Semua gerakannya mempunyai makna tersendiri. Berikut keterangannya:

  • Gerakan yg bentuknya menyerupai atap pada rumah-rumah tradisional yg ada di Riau.
  • Balam Dua Sekawan. Bermakna kesetiaan serta kebersamaan yg terjadi di golongan penduduk Riau untuk saling bekerjasama.
  • Lenggang Melayu Patah Sembilan. Memiliki makna serta tujuan mengapresiasi serta menghargai kehadiran tamu.

Selain ketiga gerakan utama yg disebutkan di atas, ada pula beberapa gerak lainnya yg turut ditampilkan di Tari Persembahan, yaitu:

  • Berfokus pada gerak tangan dibarengi dgn tubuh.
  • Badan ditundukkan kemudian diayunkan.
  • Penari berjalan dgn menggerakkan tangannya.
  • Titi batang. Berjalan di satu garis seolah sedang meniti batang.
  • Menari dgn tumit kaki dihentakkan.
  • Berlari kecil sambil menari.
  • Berkeliling sekitar 180 derajat sambil menari.
  • Penari menunduk sambil merapatkan kedua telapak tangannya, memperlihatkan sikap penghormatan pada tamu yg hadir.


Keunikan Tari Persembahan

Keunikan Tari Persembahan

Tarian ini memiliki keunikan tersendiri yg menjadikannya berbeda, dimana terdapat interaksi langsung antara penari dgn tamu yg hadir.

Hal ini terjadi ketika penari mendatangi tamu sambil membawa tepak, membagikan daun sirih untuk diambil kemudian dikonsumsi. Tamu yg dihadiri pertama kali ialah yg dianggap sebagai tamu agung, sesudah itu barulah dibagikan pada yg yang lain.

Daun sirih memang bukan sesuatu yg lazim dimakan pada era seperti kini, tetapi menjaga nilai tradisional di tengah hingar bingar terbaru merupakan hal yg mempesona.

Di sini, warga Riau menunjukkan bentuk penghormatan yg berbeda dr umumnya namun tetap mengesankan keramahan serta penyambutan dgn tangan terbuka.

Keunikan berikutnya yakni tarian ini ialah dibawakan oleh perempuan & mesti berjumlah ganjil. Hal ini dimaksudkan untuk memberi tugas pada penari spesial selaku pembawa tepak yg sudah diisi dgn daun sirih.

Selain itu, tarian ini pula mempunyai iringan musik yg kaya nada. Kombinasi alat musiknya tak hanya memakai instrumen tradisional mirip gendang.

Namun, pula ada alat musik yg lebih modern & berasal dr luar Indonesia mirip biola & akordion. Hal ini merefleksikan keterbukaan penduduk Riau akan pergantian nyata yg datang dr luar.


Fungsi Tari Persembahan

Fungsi Tari Persembahan

Kehadiran suatu tari khas sebuah kawasan tak lepas dr fungsi yg dimilikinya. Begitu pula dgn tarian asal Riau yg bertajuk penghormatan & persembahan pada para tamu ini.

Tarian Persembahan mempunyai bermacam-macam fungsi yg menjadikannya tetap dilestarikan hingga zaman modern seperti kini. Beberapa fungsinya antara lain:

  • Mengajarkan masyarakat tentang sikap disiplin serta ketekunan lewat gerakan yg damai & lembut namun yummy dilihat. Begitu pula dgn para penari yg kesabarannya terlatih dgn mempelajari tarian ini.
  • Menjadi hiburan yg menghadirkan emosi nyata, dimana banyak sekali gerakan tari disertai lantunan musik yg menarik.
  • Melestarikan budaya asal Riau yg pula bagian dr budaya tanah air. Dengan begitu, sektor pariwisata serta sosial dapat makin meningkat .
  • Menghadirkan unsur keindahan/estetika & nilai seni dr perpaduan gerak serta alunan musik.
  • Melatih kreativitas dr para pelaku seni sehingga dapat menyebarkan koreografinya menjadi tari kreasi yg khas.

Demikian persembahan tentang Tari Persembahan. Kebudayaan asli Riau ini menjadi ikon yg menarik perhatian masyarakat sebab keunikannya.

Interaksi yg terjadi antara masyarakat dgn penari mampu menjadi bagian yg dikenang & mendatangkan kesan nyata. Dengan variasi berbagai instrumen musik serta koreografi yg sederhana, tarian ini mampu menjadi hiburan penyejuk hati yg sayang untuk dilewatkan.

Tari Persembahan

  TARI KARONSIH : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai